3 Megaproyek Infrastruktur Indonesia Era Jokowi

Sejak terpilih, dan dilantik pada tahun 2014, Presiden RI Joko Widodo, menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai presiden ke-7, telah menyusun, meresmikan, dan membangun beberapa proyek, dan megaproyek di Indonesia. Diantaranya menelan biaya triliunan rupiah. Namun, hal itu akan "balik modal", demi kesejahteraan rakyat.
Berikut adalah megaproyek infrastruktur Indonesia pada era Jokowi :

1. Kereta Api Trans Sulawesi

Penyusunan rel kereta api Trans Sulawesi

Proyek Trans Sulawesi ini berarti proyek yang dibangun di seluruh Sulawesi. Panjang rel yang direncanakan sepanjang 2000 km, dari Makassar, hingga Manado. Proyek tahap pertama dilaksanakan dari Makassar, ke Pare-Pare. Menurut Tempo, akibat terlaksanakannya proyek ini, PT KAI (Kereta Api Indonesia), memerlukan 1144 karyawan untuk diperkerjakan di proyek Makassar ke Pare-Pare.

Proyek ini memang selayaknya memerlukan karyawan / pekerja yang banyak, karena proyek pertama saja yang dilaksanakan dari Makassar ke Pare-Pare sepanjangnya 146 km. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan target 30 km harus rampung (target) pada awal tahun 2019, saat ini PT KAI telah menyelesaikan jalur sepanjang 16,1 km.

2. MRT Jakarta

Tiang penyangga elevated MRT Jakarta

Seperti dikutip dalam video di kanal MRT Jakarta, proyek MRT sudah direncanakan sejak era Soeharto, namun tidak pernah ditetapkan sebagai proyek nasional. Pada era SBY, pembangunan MRT sudah serius, seperti dimulainya peminjaman sebesar 48,150 miliar yen.

Konstruksi Jalan Layang (Elevated) MRT Jakarta :


Konstruksi Jalur Bawah Tanah (Tunneling) MRT Jakarta :


Menurut PT MRT Jakarta, pembangunan jalan konvensional, maupun flyover, sudah tidak efektif, di beberapa titik daerah di Jakarta. Oleh karena itu, perlu alternatif transportasi umum, khususnya yang dibangun MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, di mana trayek MRT berada di bawah tanah, dan di atas jalan (elevated), dikarenakan ada beberapa titik di Jakarta yang tidak, dan masih memungkinkan untuk pembangunan flyover. Proyek ini direncanakan rampung pada Maret 2019.

Rute MRT Jakarta, dikutip dari id.wikipedia.org

Pembangunan tahap pertama MRT Jakarta, diperoleh dari utang dari JBIC (Japan Bank International Cooperation), yang sekarang telah bergabung menjadi JICA (Japan International Cooperation Agency), yang membentang dari Lebak Bulus, ke Bundaran HI (banyak proyek, dan kendaraan berat di sekitaran Bundaran HI).

3. Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW

Wilayah Persebaran Proyek PL 35.000 MW

Proyek PL 35.000 MW diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Mei 2015 silam, ditandai dengan penekanan tombol, sebagai tanda peresmian proyek tersebut di Pantai Sambas, Bantul, DIY. Menurut data tahun 2015, kapasitas listrik PLN, Independent Power Produce (IPP), dan listrik sewa, hanya sebesar. 51.348 MW.

Dengan memperhitungkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6-7% per tahun, maka 5 tahun kedepan, memerlukan 35.000 MW, atau sebesar 7000 MW per tahun. Apabila tidak dimulai proyek tersebut, maka kapasitas (produksi) tidak akan sebanding dengan penggunaan. Proyek kelistrikan ini dinilai Presiden RI Joko Widodo, sebagai proyek yang strategis, dan patut dikebut, agar rampung sesuai target.

Rincian proyek PL 35.000 MW, diperoleh dari Tirto.id

Adapun usaha pemerintah untuk mempermudah pengerjaan, misalnya Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan. Perpres ini dikeluarkan karena mengingat rata-rata proyek Indonesia terhambat karena masalah pembebasan lahan.

"Kerja itu harus ambisius, kerja harus optimis, kerja kok pesimis" - Joko Widodo (Kunjungan Kenegaraan ke Australia).

Copyright © Michael Chen, 2017
Copyright © Wikipedia, 2017
Copyright © Tirto.id

Related Posts:

Tweet