3 Negara Monarki Absolut Terkenal di Dunia

Monarki adalah suatu bentuk pemerintahan negara yang berbentuk kerajaan, sehingga dipimpin oleh raja / ratu. Monarki di dunia ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu monarki absolut (mutlak), dan monarki konstitusional. Saat ini, sudah banyak negara beralih menjadi monarki konstitusional, yang diakibatkan banyaknya alasan.

Informasi Negara Siam (negara sebelum Thailand)

Siam contohnya, setelah Siam berdiri selama 150 tahun, akhirnya Siam harus mengakhiri monarki absolutnya, dikarenakan krisis ekonomi, karena depresi besar - besaran. Akhirnya, raja Prajadhipok memotong semua anggaran, termasuk anggaran militer. Hal ini menyebabkan kudeta, dan mengubah Siam menjadi Thailand (monarki konstitusional).

Dalam monarki absolut, raja / ratu juga memegang kekuasaan sebagai perdana menteri, bahkan ada beberapa negara, raja / ratunya memegang jabatan sebagai menteri tertentu. 

Namun, masih ada negara yang berhasil mempertahankan bentuk negaranya yang monarki absolut :

1. Brunei Darussalam (Sultan Hassanal Bolkiah)

Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei

Hassanal Bolkiah adalah Sultan Brunei ke-29 (sejak 4 Oktober 1967), dan PM pertama Brunei. Hassanal Bolkiah juga merupakan pemegang portofolio Menteri Keuangan, dan Menteri Pertahanan. Sebagai menteri pertahanan, Sultan Hassanal Bolkiah memegang jabatan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Royal Brunei, sehingga nama penuhnya menjadi Jenderal Sultan Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah.

Negara ini berhasil mempertahankan bentuk negaranya sebagai monarki absolut, sejak awal berdirinya negara ini. Alasan lainnya, karena tidak adanya gejolak ekonomi, atau militer, sehingga membuat rakyat, maupun anggota pemerintahan, tidak ada yang tidak puas, berbeda dengan Siam yang telah diceritakan tadi.

2. Arab Saudi (Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud)

Raja Salman dari Arab Saudi

Siapa yang tidak kenal dengan Raja Salman ? Raja dari Arab Saudi ini sempat menghebohkan Indonesia, karena kedatangan orang nomor satu Arab Saudi yang kedua, setelah berpuluh - puluh tahun (raja sebelumnya disambut oleh Presiden Soekarno). Beliau memegang tahta raja sejak 23 Januari 2015. Kehidupan awalnya memang beliau tidak ditunjuk sebagai Putra Mahkota (menerus tahta kerajaan), namun karena kematian saudaranya, Nayef bin Abdulaziz, beliau ditunjuk sebagai Putra Mahkota. Beliau juga memegang tahta "Pemegang Dua Kota Suci (خادم الحرمين الشريفين)", tahta yang diberikan kepada Raja Arab Saudi.

Alasan mengapa Arab Saudi masih bisa mempertahankan monarki absolutnya, juga sama dengan Brunei Darussalam, karena rakyat, termasuk militernya sejahtera, dan masih menganggap raja sebagai orang yang penting.

3. Qatar (Tamim bin Hamad al-Tsani)

Emir Qatar

Negara ini juga mulai terkenal di kalangan media sosial, karena terjadi krisis diplomasi, akibat dicurigai membiayai teroris pada pemberontakan di sejumlah negara Arab. Qatar sudah dikuasai oleh keluarga Al-Tsani sejak tahun 1825. Qatar dapat dianggap sebagai negara monarki absolut, maupun monarki konstutional. Dalam monarki absolut, emir Qatar memiliki peran penting, contohnya memilih anggota dewan. Sedangkan dalam monarki konstitusional, Qatar juga memiliki PM.

Copyright © Michael Chen, 2017
Copyright © Wikipedia, 2017

Related Posts:

Tweet